first time

Fish eye mataikan, eagle eye mataelang... pasti lebih jujur dan lebih apa adanya dibandingkan dengan human eye mataorang. Itu sebabnya teknologi lebih memilih mata belalang. Bingung? jangan mau, santai aja. Mari kita amati semuanya, mulai yang bagus sampai yang jelek, mulai yang besar sampai yang kecil, hitam sampai putih, enak sampai gak enak, wangi sampai busuk, mulai dari yang menyenangkan sampai yang menjengkelkan, semuanya. Kalau kita bisa menerima semuanya maka kita telah memenangkan dunia. Apakah aku bisa? ternyata enggak bisa.
Mata ikan atau mata apa aku gak ambil peduli, aku cuman suka mancing ikannya...
mengambang di laut pulau abang
malam
hening
angin meniup-niup daun telinga
dingin
sunyi
kesunyian menjadi benar-benar sunyi karena ikan-ikan di sana entah pergi kemana
satu-satunya suara adalah bunyi angin itu
mengembus
mengelus wajah air dan seluruh badan perahu
aku menghembus udara bercampur aroma tembakau yang sebelumnya kuhirup dalam dalam
aku mendongak menatap mata mata langit yang telah memperhatikanku sejak tadi
kutengok ke sekelilingku orang-orang tertidur pulas
kulanjutkan main mataku dengan mata langit
jantungku mulai tersenyum
nadiku mulai melentur merasakan aliran darah kiriman jantungku
sayup sayup kudengar suara dari dalam badanku
kiranya ada yang tengah berdzikir memuji muji kebesaran Tuhan
aku masih mendongak menatap wajah langit
sayup sayup kudengar suara dari dalam badanku
kiranya ada yang tengah berdzikir dan berkata "Tuhan, Engkau melihatku..."
aku masih mendongak dan semakin terpana
namun percengkeraman indah itu dibuyarkan oleh sentakan yang mengagetkan tanganku
ah, rupanya ada ikan yang menarik-narik tali pancingku
dan, oiii... ikan tlah tiba
semua menikmatinya, semua terjaga, semua gembira
Label: mancing

